KOMUNALIS.COM, POLITIK - Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu menilai langkah Prsesiden Prabowo Subianto dalam mengundang tujuh media beberapa waktu lalu adalah upaya membatasi akses informasi bagi publik. 

Menurut Ninik, alih-alih menjawab persoalan-persoalan terkini, undangan Prabowo terhadap segelintir media hanya mempersempit akses kepada media, dan ruang publik.

“Pendalaman pertanyaan tidak bisa diwakili segelintir media,” dikutip dari Tempo.

Ninik juga melanjutkan Prabowo seharusnya lebih menawarkan mekanisme yang inklusif dengan membuka ruang yang lebih luas bagi media, termasuk media-media yang ada di daerah atau media lokal.

Dia juga menjelaskan bahwa tidak semua media sama dalam mengolah informasi untuk disampaikan ke publik.

“Bagi pers, ada kepentingan mendapat akses informasi tanpa ada pembatasan,” ujar Ninik.

Sebelumnya Prabowo mengundang tujuh jurnalis dari tujuh media yang berbeda ke kediaman nya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Ahad, 6 April.