KOMUNALIS.COM, BERITA - Mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) angkatan 2022 melaksanakan Praktikum II tahun 2025 di Desa Karanganyar, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal. Kegiatan ini berlangsung selama 30 hari penuh, dari 28 Juli hingga 28 Agustus 2025, dengan melibatkan 72 mahasiswa yang hadir bukan sekadar sebagai pelajar, melainkan sebagai mitra masyarakat.

Praktikum ini lahir sebagai wujud nyata ‘Tri Dharma Perguruan Tinggi’, khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat. Bagi mahasiswa PMI, praktik lapangan ini bukan sekadar agenda akademik, melainkan juga panggilan moral sebagai pribadi pemberdaya yang tumbuh bersama masyarakat.

Dalam perjalanannya, mahasiswa PMI tidak berjalan sendiri. Mereka berkolaborasi erat dengan perangkat desa, Badan Pusat Statistik, PKK, Karang Taruna, Kelompok Wanita Tani, hingga kelompok-kelompok lokal lainnya. Kolaborasi ini memperlihatkan semangat kebersamaan, bahwa pembangunan dan pemberdayaan hanya bisa tumbuh melalui sinergi banyak pihak, bukan kerja satu-dua orang saja.

Tegar Pijar Matahari, Ketua Pelaksana Praktikum II, menegaskan dalam sambutan pembukaan:

“Praktikum II ini kami laksanakan sebagai wujud komitmen kami sebagai mahasiswa pemberdaya. Semoga setiap program yang dijalankan dapat berkelanjutan, terus bertumbuh, dan menjaga silaturahmi antara mahasiswa dan masyarakat Karanganyar.”

Kehadiran mahasiswa PMI disambut hangat dan penuh dukungan dari Balitbang Kabupaten Tegal, Kecamatan Kedungbanteng, perangkat desa Karanganyar, serta organisasi masyarakat desa lainnya. Dukungan tersebut menunjukkan bahwa praktik pemberdayaan bukan sekadar urusan kampus, melainkan bagian dari upaya bersama membangun desa.

Lebih dari sekadar kegiatan sementara, Praktikum II ini diharapkan meninggalkan jejak keberlanjutan, bahwa setiap ilmu yang dibawa mahasiswa, setiap program yang digagas, dan setiap silaturahmi yang terjalin dapat menjadi benih yang tumbuh bersama warga. Karanganyar tidak lagi sekadar menjadi lokasi praktik, melainkan ruang bersama untuk belajar, menguatkan, dan membangun kehidupan desa yang lebih baik. (Fauzan/Red)