KOMUNALIS.COM, BERITA -Pelantikan pengurus baru Asosiasi Alumni Palang Merah Remaja (PMR) Madrasah Aliah (MA) Darul Ulum Banyuanyar yang disingkat ARMADA untuk periode 2025–2027 tidak sekadar menjadi pergantian struktur organisasi, tetapi menjadi penanda arah baru keterlibatan alumni dalam isu-isu sosial, kemanusiaan, dan transformasi masyarakat berbasis nilai pesantren.

Diselenggarakan di Aula Lantai 3 MA Darul Ulum Banyuanyar pada Sabtu, 17 Mei 2025, prosesi ini berlangsung khidmat dan penuh semangat kolaboratif. Hadir dalam kesempatan tersebut berbagai tokoh sentral yang merepresentasikan tiga pilar penting dalam ekosistem ARMADA: pesantren, alumni, dan lembaga kemanusiaan. Di antaranya, Ketua Umum Pengurus Pondok Pesantren Banyuanyar, Moh Khalil As’ary, Ketua Persatuan Alumni Darul Ulum Banyuanyar (PERADABAN), Zainuddin Syarif dan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pamekasan, Sigit Priono. Kepala MA Darul Ulum Banyuanyar sekaligus Penasehat ARMADA, Zainullah, juga turut hadir bersama jajaran pengurus pondok dan sejumlah organisasi mitra.

Sebanyak 30 pengurus resmi dilantik oleh Zainullah, menandai dimulainya masa bakti yang dituntut bukan hanya untuk aktif, tetapi juga taktis dalam menghadirkan kontribusi sosial yang berdampak dan terukur.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PERADABAN, Zainuddin Syarif, menggarisbawahi urgensi bagi alumni pesantren untuk merespons tantangan zaman. Ia menekankan bahwa alumni tidak hanya pewaris tradisi keilmuan, tetapi juga agen transformasi sosial.

“ARMADA harus menjadi wadah yang mengintegrasikan nilai-nilai pesantren dengan realitas kontemporer, bukan semata melestarikan, tetapi merelevansikan,” pesannya.

Senada dengan itu, Ketua PMI Kabupaten Pamekasan, Sigit Priono, mengingatkan pentingnya sinergi antara lembaga sosial dan jaringan alumni.

“Organisasi seperti ARMADA dapat memperluas dampak intervensi kemanusiaan, karena memiliki kedekatan sosial dan basis kultural yang kuat di masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, dalam arahannya, Ketua Umum Pengurus Pondok Pesantren Banyuanyar, Moh Khalil As’ary, menekankan bahwa alumni memiliki peran strategis dalam menjembatani nilai-nilai pesantren dengan kebutuhan riil masyarakat.

“Kehadiran ARMADA harus menjadi motor penggerak kegiatan sosial yang berkelanjutan dan inklusif,” tegasnya.

Ketua Umum ARMADA terpilih, Helmiyadi, dalam sambutannya menyampaikan komitmen kuat untuk membumikan visi sosial organisasi.

“Kami tidak hanya berhenti pada pelantikan ini. Kami telah melangkah lebih dulu dengan agenda pra-pelantikan seperti donor darah sukarela, sunat massal gratis, dan kegiatan kemanusiaan lainnya,” katanya. Pernyataan tersebut bukan sekadar retorika, melainkan bukti awal bahwa pengurus baru tidak ingin ARMADA berjalan di tempat.

Helmiyadi juga menjelaskan program lanjutan yang telah disiapkan—termasuk distribusi sembako, kursi roda, dan tongkat kepada masyarakat yang membutuhkan—sebagai bentuk konkret dari pendekatan humanis dan berbasis kebutuhan lapangan.

“Ini bukan hanya kegiatan sosial, tapi bentuk keberpihakan terhadap masyarakat rentan yang sering luput dari jangkauan institusi formal,” tambahnya.

Pelantikan diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Baidawi Ar Rahman, menandai dimulainya langkah baru organisasi dalam mengemban amanah sosial, spiritual, dan kemasyarakatan.

Lebih dari sekadar organisasi alumni, ARMADA kini berada dalam posisi strategis: sebagai entitas yang mampu menghubungkan nilai religiusitas pesantren dengan semangat aksi sosial yang adaptif terhadap zaman.

Dengan komposisi pengurus baru yang energik dan memiliki jejaring yang luas, ARMADA diharapkan tidak hanya memperkuat konektivitas alumni, tetapi juga hadir sebagai aktor penting dalam mewujudkan masyarakat yang lebih adil, peduli, dan berdaya.